Minggu, 01 Oktober 2017

Inovasi IT Memberi Pengaruh Yang Signifikan Pada Masyarakat

Aplikasi transpoertasi online merubah cara pola pikir masyarakat dalam cara pemesanan reservasi transportasi umum, aplikasi ini mengarahkan pelanggannya untuk melakukan pemesanan secara online dengan mengunduh aplikasi ojek online terlebih dahulu kemudian selanjutnya dapat melakukan pemesanan alat transportasi beserta supir, ojek online juga menyediakan pilihan alat transportasi lain seperti mobil yang sering disebut dengan transportasi seperti mobil pribadi. Tidak hanya dengan meluncurkan ide pemesanan transportasi yang cepat dan singkat, tetapi pihak ojek online juga sangat memperhatikan kenyamanan dan keamanan berkendara untuk para pelanggannya. Inovasi ini semakin memudahkan dan membuat nyaman para pelanggannya sehingga para pelanggan tidak harus berlelah-lelah untuk melakukan pemesanan transportasi umum, hanya dengan berdiam dirumah dengan menggunakan teknologi seperti handphone, masyarakat sudah bisa melakukan pemesanan transportasi umum dengan nyaman dan aman.
Walaupun sudah banyak dikenal tetapi aplikasi dan pelayanan ojek online ini belum bisa menjangkau seluruh daerah di Indonesia, tetapi setidaknya aplikasi dan ide kreatif yang diciptakan ini ikut andil dalam pengaruh perkembangan teknologi terhadap kemudahan transportasi di Indonesia.
Seiring kesuksesan transportasi berbasis online  Perusahaan seperti Gojek, Grab, dan Uber berkembang begitu pesat dan melebarkan sayap operasi bisnisnya tidak hanya di Jakarta tapi di kota-kota lain di Indonesia.

Kehadiran teknologi, tak hanya menghadirkan kehidupan yang lebih mudah atau beratmosfer penuh kecanggihan. Kemajuan teknologi juga melahirkan "anak-anak" berupa aplikasi yang ternyata mampu memberdayakan kehidupan masyarakat.

Aplikasi kini memang menjadi unsur paling "seksi" di sektor industri informasi dan teknologi. Fenomena ojek daring merupakan satu contoh bagaimana sebuah aplikasi mampu bertransformasi menjadi kekuatan tersendiri.

Chief Executive Officer (CEO) Merah Cipta Media Group (MCM) Antonny Liem mengungkapkan, teknologi sudah tak bisa ditolak keberadaannya bagi industri bisnis. "Kekuatannya memang tak terlihat karena berada di balik layar, tapi pengaruhnya sangat besar," ujarnya, di konferensi Social Media Week (SMW) di Jakarta, Rabu (24/2).

Menurutnya, Gojek menjadi bukti bagaimana bisnis jasa angkut dan kurir yang dijalankannya, bisa memberikan dampak luar biasa. Para pengemudi ojek yang awalnya tidak mengenal gadget dan internet, kini bahkan menjadi bagian dari kemajuan teknologi.

Senada, CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom, mengatakan, pertumbuhan aktivitas digital di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini memiliki dampak besar bagi industri ekonomi digital di Tanah Air.

Menurutnya, internet merupakan salah satu faktor yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. "Saat ini, hampir tak ada industri yang bisa hidup tanpa internet," ujar Ekbom.

Pemberdayaan masyarakat

Di panggung SMW, Chief Marketing Officer (CMO) Gojek Piotr Jakubowski memutarkan sebuah video yang bercerita tentang Asep. Ia adalah tukang ojek yang sudah lama bergelut dengan profesinya di Jakarta.

Memiliki tanggungan istri dan anak, membuat Asep harus bekerja lebih keras. Namun sayang, penghasilan dari narik ojek tidak sepadan dengan letih yang ia rasakan.

Bahkan, upah yang ia dapat tak jarang kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Tetapi, angin perubahan berembus di tengah keluarga Asep ketika ia bergabung bersama Gojek.


Kemajuan layanan transportasi berbasis aplikasi ternyata memiliki dua sisi. Satu paras dia tampak indah dengan segala kemudahan yang ditawarkan. Sisi lainnya dia rawan memicu konflik.


Aplikasi penyedia jasa angkutan dan kurir tersebut membawa Asep lebih percaya diri mencari nafkah. "Aplikasi bisa berdampak positif pada kehidupan sosial bila dibuat sebagai solusi permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat luas," kata Piotr mengungkapkan.

Ada beberapa dampak sosial yang timbul sejak kemunculan aplikasi yang satu ini beberapa tahun lalu. Dampak pertama, Gojek memberikan harapan bagi dunia tenaga kerja dengan menciptakan profesi baru.

Pengemudi ojek memang profesi yang sudah ada sejak lama. Tetapi, cenderung serabutan dan tidak memiliki penghasilan tetap.

Para pengemudi ojek juga mengaku, mereka lebih sering duduk santai mengobrol dengan penarik ojek lain. Tidak jarang juga hanya tidur siang di rumah.

Ketika teknologi mulai merambah profesi yang satu ini, kekuatannya pun berefek besar. Apabila sebelumnya pengemudi ojek hanya menunggu penumpang di pangkalan, kini justru penumpang yang mencari jasa angkut mereka.

Aplikasi Gojek juga memberikan harapan bagi para pengangguran atau korban pemutusan kerja (PHK). Menurut Piotr, tidak sedikit jumlah pengemudi ojek yang mendaftar di Gojek pernah menjadi seorang pegawai kantoran. Kondisi ekonomi saat ini akhirnya membuat mereka hengkang dan beralih profesi.

Poin kedua, aplikasi mampu meningkatkan kehidupan sosial. Profesi baru yang diciptakan pun terus berkembang. Saat ini, sebanyak delapan jenis layanan yang telah tersedia. Beberapa di antaranya tergolong baru, seperti Goclean dan Gomassage.

Melalui diversifikasi layanan Goclean, Gojek merangkul para perempuan dalam kondisi ekonomi sulit agar bisa mendapatkan pekerjaan.

Kemudian, ada pula Gomassage yang memberikan kesempatan kepada para tunanetra yang identik dengan "tukang pijat" agar mudah mendapatkan pelanggan. "Lewat aplikasi, kami ikut pula memberdayakan perempuan dan difabel yang kami jadikan partner," kata Piotr menjelaskan.

Selama ini, Gojek tidak membatasi pegawainya dalam menerima order kerjaan. Bahkan, beberapa perempuan yang ikut layanan Goclean di siang hari, ikut pula narik ojek ketika malam. Melakukan double job melalui aplikasi, misalnya, saat pagi hingga siang menyediakan layanan Goclean, sementara malam hari narik ojek.

Yang terakhir, Piotr mengungkapkan, pemberdayaan masyarakat dari aplikasi Gojek hadir dengan adanya rasa kebersamaan yang mendalam. Semua pihak yang bergabung di Gojek, mulai dari pengemudi atau pegawai di dalam kantor akan merasakan rasa kekeluargaan yang begitu besar.

Contohnya, saat peristiwa pemukulan dan penganiayaan pengemudi Gojek, semua pihak mengulurkan bantuannya. Kini, setiap pengemudi ojek juga diberikan arahan dan pelatihan mengenai kekeluargaan tersebut. Setiap yang mengenakan jaket berwarna hijau dengan tulisan Gojek adalah keluarga.

Hingga kini, sekitar 200 ribu pengemudi ojek bergabung bersama Gojek di delapan kota besar Indonesia. Rata-rata permintaan kerja para pengemudi sekitar delapan sampai sembilan order per hari. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar